Peta lokasi jatuhnya meteor di Chelyabinsk, Rusia, Jumat (15/2). NASA menyatakan meteor ini tidak ada hubungannya dengan asteroid 2012 DA14 yang mendekati Bumi beberapa jam sesudahnya. (DOK.NASA) |
Puluhan video yang merekam jejak ledakan meteor yang dengan cepat diunggah secara online. Analisis dari para saksi mata serta pengukuran dari instrumen ilmiah memberikan ilmuwan sesuatu yang terbaik dari meledaknya meteor di atmosfer yang pernah terlihat. Berikut adalah beberapa fakta mengenai ledakan meteor di Rusia.
1. Ukuran meteor
Dalam perhitungan awal, NASA menyatakan meteor ini merupakan meteor terbesar sejak peristiwa Tunguska, tahun 1908, yang kala itu meratakan ratusan hektar hutan di daerah terpencil di Siberia. NASA melaporkan meteor itu berdiameter sekitar 15 meter melintas sebelum memasuki atmosfer bumi.
Memang ini jauh lebih kecil dibanding ukuran meteor pada peritiwa Tunguska seabad silam, yang berukuran kurang lebih memiliki diameter 40 meter. Meteor ini juga berukuran sepertiga lebih kecil dibanding ukuran asteroid 2012 DA14, yakni sebuah asteroid yang mendekati Bumi pada Jumat sore, yang diduga berukuran serupa dengan objek pada peristiwa Tunguska.
2. Keterkaitan dengan asteroid 2012 DA14Waktu kedatangan meteor yang melintasi langit Rusia dengan mendekatnya asteroid 2012 DA14 memang pada hari yang sama, namun ini hanya sebuah kebetulan kosmik yang langka. NASA menyatakan dari rekaman video, objek di Rusia terlihat berjalan dari utara ke selatan sementara asteroid DA14 berjalan dari selatan ke utara.
Dari lintasan yang berbeda ini, maka dapat disimpulkan bahwa dua batuan luar angkasa tersebut sama sekali tidak terkait.
3. Seberapa sering ini terjadi
Ledakan meteor memang tidak setiap hari terjadi, terutama di area yang berpenduduk, namun fenomena ini ada. Mark Boslough, seorang fisikawan di Sandia National Laboratories di New Mexico menyatakan, meteor ukuran ini (yang melintasi langit Rusia) memasuki atmosfer dalam waktu yang tidak menentu, setiap beberapa tahun hingga setiap dekade bahkan lebih.
4. Penyebab meledaknya meteor
Asteroid hanyalah sebuah bongkahan batu. Lantas apa yang membuatnya meledak? Jawabannya ialah kecepatan. Bill Cooke, pemimipin kantor Meteoroid Environments di NASA Marshall Space Flight Center di Huntsville, Alabama, AS, mengatakan, energi kinetik atau energi gerak dari meteor di Rusia saat memasuki atmosfer mencapai 63.374 kilometer per jam.
"Gelombang kejut dari interaksi asteroid dengan atmosfer memanaskan batu, terutama membuatnya menguap. Uap panas kemudian dengan cepat meluas di atmosfer, sehingga menghasilkan ledakan," ungkap Boslough.
5. Perbedaan asteroid, meteorit, dan meteor
Asteroid adalah objek batuan di luar angkasa lebih kecil dari planet, tidak memiliki atmosfer, tetapi dapat mengerahkan gaya gravitasi, dan terkadang mengorbit satu sama lain.
Meteor adalah asteroid, fragmen komet, atau objek luar angkasa lainnya yang masuk ke atmosfer Bumi atau terbakar. Jika Anda pernah melihat bintang jatuh, maka Anda telah melihat meteor.
Meteorit adalah meteor yang sampai ke permukaan Bumi dan sangat sulit untuk menemukannya. Staf dari Museum Sejarah Alam Amerika di New York menyatakan, banyak email masuk yang ingin mengetahui batuan langka yang telah ditemukan yang asli dari luar angkasa. Dalah kurun waktu lebih dari 17 tahun, hanya satu meteorit ditemukan.
6. Melihat kedatangan asteroid
Para astronom telah melihat hanya sekitar 30 persen dari asteroid yang lebarnya 100 meter yang mendekati Bumi selama mereka mengorbit. Asteroid 2012 DA14 yang diprediksi mendekati Bumi pada Jumat (15/2) lalu berukuran 45 meter yakni tiga kali lipat lebih besar dari batu yang meledak di Rusia.
Pihak NASA mengungkapkan, asteroid mendekati Bumi melintas di langit Rusia pada siang hari, yang membuatnya dapat terlihat yaitu dengan menggunakan teleskop dan hanya dapat dicari di langit saat malam hari.
7. Akankah muncul meteorit akibat peristiwa di Chelyabinsk
Media massa Rusia melaporkan terus dilakukan pencarian, namun meteorit belum ditemukan. Sementara Russia Today, memposting foto dan video ke sosial media menunjukkan sebuah lubang di Danau Chebarkul, yang mana diklaim sebagi akibat dari puing-puing meteorit. Namun, sejauh ini NASA belum mengkonfirmasi laporan yang menyatakan adanya puning-puing dari ledakan yang ditemukan.
Sumber: Live Science
wah, cepet sekali yah,,,
BalasHapuspantesan ledakannya besar.
nice post mas bro.
Nice Post Sob
BalasHapusVisit And Comment
zona-dikhy.blogspot.com
wah keren nih ,, untung gak mendarat di indonesia
BalasHapus