Masjid dengan kubah besar atau menara tinggi, itu sudah biasa. Di
kawasan Casablanca, Jakarta terdapat Masjid Prahu yang terkenal. Jangan
kaget, di dekat masjidnya memang terdapat perahu dari beton yang besar.
Mau lihat?
Indonesia punya beragam masjid dengan bentuk yang unik. Di Jakarta, ada Masjid Agung Al Munada Darussalam Baiturrahman atau yang disebut Masjid Prahu (seperti yang tertera pada bagian plang masjid, bukan perahu-red). Letaknya berada di Jl Casablanca No 38, Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Keunikannya adalah tempat wudhu di sini berbentuk perahu!
"Masjid ini sudah ada sejak 1963, dibangun oleh KH Abdurrahman Maksum," kata Olan Sutaryono, imam Masjid Prahu
Ketika tiba di masjid ini, mata Anda pasti terbelalak. Di samping masjidnya terdapat perahu besar. Catnya berwarna putih dan bagian kapal seperti dek terlihat jelas. Rasanya, perahu ini seperti terdampar di darat saja!
Perahu ini pun digunakan sebagai tempat berwudhu umat muslim sebelum melakukan ibadah salat. Secara rinci, terdapat sekitar 10 kran untuk berwudhu dan enam toilet. Bagian dalam perahunya pun bersih dan nyaman untuk berwudhu di sana. Pertanyannya, mengapa harus berbentuk perahu?
Indonesia punya beragam masjid dengan bentuk yang unik. Di Jakarta, ada Masjid Agung Al Munada Darussalam Baiturrahman atau yang disebut Masjid Prahu (seperti yang tertera pada bagian plang masjid, bukan perahu-red). Letaknya berada di Jl Casablanca No 38, Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Keunikannya adalah tempat wudhu di sini berbentuk perahu!
"Masjid ini sudah ada sejak 1963, dibangun oleh KH Abdurrahman Maksum," kata Olan Sutaryono, imam Masjid Prahu
Ketika tiba di masjid ini, mata Anda pasti terbelalak. Di samping masjidnya terdapat perahu besar. Catnya berwarna putih dan bagian kapal seperti dek terlihat jelas. Rasanya, perahu ini seperti terdampar di darat saja!
Perahu ini pun digunakan sebagai tempat berwudhu umat muslim sebelum melakukan ibadah salat. Secara rinci, terdapat sekitar 10 kran untuk berwudhu dan enam toilet. Bagian dalam perahunya pun bersih dan nyaman untuk berwudhu di sana. Pertanyannya, mengapa harus berbentuk perahu?
"Perahu ini melambangkan kisah Nabi Nuh dan sebagai pembelajaran untuk mengajak umat beribadah," ungkap Olan.
Olan menjelaskan, tidak mudah untuk mengajak umat beribadah. Seperti yang dialami Nabi Nuh, umatnya tidak menuruti ajaran yang disampaikan dan tidak mau percaya kepada Allah. Ketika banjir bandang melanda mereka, Nabi Nuh mencoba menyelamatkan umatnya. Tapi percuma, mereka tetap acuh.
"Bahkan, istri dan anaknya Nabi Nuh tidak mau ikut naik ke perahu. Hanya sekitar 100 umat saja yang ikut. Oleh sebab itu, masjid ini jadi daya tarik dan untuk mengajak umat beribadah walau secara tidak lisan," ujar Olan.
Bagian dalam Masjid Prahu juga unik. Jika biasanya di masjid-masjid pada umumnya terdapat lukisan kaligrafi dan tembok-tembok yang besar, maka Masjid Prahu mempunyai tiang dari kayu jati dengan ukiran ayat-ayat Al Quran berupa Ayat Kursi dan Surat An Nur.
Meski bagian dalamnya tidak luas, tapi rasa nyaman dan suasana yang bersih dapat Anda rasakan. Selain itu, rupanya ada batu giok dan batu-batu alam yang berjumlah sekitar 13 ada di sana. Serta, Al Quran raksasa yang cover-nya dari kayu jati di bagian perpustakaan. Itu merupakan koleksi peninggalan KH Abdurrahman Maksum.
Di balik keunikannya, ada sedikit perasaan miris melihat kondisi Masjid Prahu. Masjid ini sulit terlihat dari jalan raya di Casablanca. Terang saja, masjid ini berada di dalam gang kecil dan diapit oleh dua bangunan Apartemen Casablanca yang menjulang tinggi. Anda mungkin sedikit sulit menemukannya dan jalanan menuju masjidnya hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor.
"Masjid ini justru ada sebelum apartemen. Memang masyarakat di sini sudah banyak yang tergusur, tapi Alhamdulillah masjid tidak pernah sepi. Bahkan, juga dikunjungi oleh penghuni apartemen," kata Olan.
Menurut Olan, banyak juga penghuni apartemen yang menjadi mualaf di sini. Mereka berasal dari Kanada, Amerika, hingga Nigeria. Memang, masjid ini terbuka bagi umat muslim yang mau beribadah atau wisatawan yang datang dan berfoto-foto. Masjid Prahu tidak pernah tutup!
"Sesuai ajaran Kiyai, masjid ini tidak boleh ditutup. Supaya memudahkan musafir yang sedang dalam perjalanan untuk salat," tegas Olan yang saat itu menggenakan baju koko berwarna hijau.
Olan menjelaskan, tidak mudah untuk mengajak umat beribadah. Seperti yang dialami Nabi Nuh, umatnya tidak menuruti ajaran yang disampaikan dan tidak mau percaya kepada Allah. Ketika banjir bandang melanda mereka, Nabi Nuh mencoba menyelamatkan umatnya. Tapi percuma, mereka tetap acuh.
"Bahkan, istri dan anaknya Nabi Nuh tidak mau ikut naik ke perahu. Hanya sekitar 100 umat saja yang ikut. Oleh sebab itu, masjid ini jadi daya tarik dan untuk mengajak umat beribadah walau secara tidak lisan," ujar Olan.
Bagian dalam Masjid Prahu juga unik. Jika biasanya di masjid-masjid pada umumnya terdapat lukisan kaligrafi dan tembok-tembok yang besar, maka Masjid Prahu mempunyai tiang dari kayu jati dengan ukiran ayat-ayat Al Quran berupa Ayat Kursi dan Surat An Nur.
Meski bagian dalamnya tidak luas, tapi rasa nyaman dan suasana yang bersih dapat Anda rasakan. Selain itu, rupanya ada batu giok dan batu-batu alam yang berjumlah sekitar 13 ada di sana. Serta, Al Quran raksasa yang cover-nya dari kayu jati di bagian perpustakaan. Itu merupakan koleksi peninggalan KH Abdurrahman Maksum.
Di balik keunikannya, ada sedikit perasaan miris melihat kondisi Masjid Prahu. Masjid ini sulit terlihat dari jalan raya di Casablanca. Terang saja, masjid ini berada di dalam gang kecil dan diapit oleh dua bangunan Apartemen Casablanca yang menjulang tinggi. Anda mungkin sedikit sulit menemukannya dan jalanan menuju masjidnya hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor.
"Masjid ini justru ada sebelum apartemen. Memang masyarakat di sini sudah banyak yang tergusur, tapi Alhamdulillah masjid tidak pernah sepi. Bahkan, juga dikunjungi oleh penghuni apartemen," kata Olan.
Menurut Olan, banyak juga penghuni apartemen yang menjadi mualaf di sini. Mereka berasal dari Kanada, Amerika, hingga Nigeria. Memang, masjid ini terbuka bagi umat muslim yang mau beribadah atau wisatawan yang datang dan berfoto-foto. Masjid Prahu tidak pernah tutup!
"Sesuai ajaran Kiyai, masjid ini tidak boleh ditutup. Supaya memudahkan musafir yang sedang dalam perjalanan untuk salat," tegas Olan yang saat itu menggenakan baju koko berwarna hijau.
0 Response to "Ssst, Ada Masjid Berperahu di Casablanca Jakarta"
Posting Komentar
pengunjung yang baik selalu memberi komentar yang sopan